ads

10 Mitos vs Fakta Menyusui



RANTI, si ibu baru, lagi bingung. Banyak mitos beredar seputar ASI dan menyusui. Katanya, menyusui dapat mengakibatkan payudara kendur. Lalu dengar-dengar juga, payudara kecil berarti ASI-nya sedikit.

Ditambah lagi ada teman bilang, ASI dari payudara kanan mengandung makanan sementara ASI payudara kiri mengandung minuman. Jadi kalau menyusui dengan payudara kiri saja si kecil bakal nggak dapat makanan. Duh, benar nggak sih?

Nah, supaya Moms tidak sampai ‘tersesat’ dan mendapatkan informasi yang akurat, simak deh fakta ilmiah dari 10 mitos yang diungkapkan dr. Dian N. Basuki, MD, MSC, IBCLC berikut ini!



Menyusui akan mengakibatkan payudara kendur

Fakta: Salah! Payudara membesar karena kantung-kantung saat menyusui, otot-otot dalam payudara berkontraksi untuk mengeluarkan ASI dari payudara sehingga kantung-kantung kosong dan kembali ke ukuran semula. Bila menyapih secara berkala, maka volume ASI maksimal dalam payudara perlahan-lahan akan berkurang lalu payudara akan menyesuaikan ke ukuran idealnya.

Payudara berukuran kecil, tidak banyak menghasilkan banyak susu

Fakta: Ukuran payudara dibedakan oleh jumlah lemak dalam payudara. Makin banyak lemaknya, makin besar ukurannya. Namun, kemampuan payudara untuk memroduksi ASI tetap sama. Volume ASI dalam payudara ditentukan oleh jumlah yang dihisap. Makin sering bayi mengisap efektif, makin cepat ASI diproduksi dan payudara makin cepat terisi optimal.

Kolostrum/ASI pertama adalah susu basi

Fakta: Tidak benar! Kolostrum adalah cairan dengan nilai gizi sangat tinggi, serta mengandung zat-zat kekebalan yang sangat berguna melindungi bayi dari berbagai kuman yang membahayakan pada hari-hari pertama bayi lahir.

Ibu melahirkan cesar tidak dapat memberikan ASI pertamanya

Fakta: Justru segera setelah bayi lahir, kolostrum dapat dan harus segera diberikan karena kandungan gizinya berkurang setiap hari sampai akhirnya transisi menjadi ASI matang. Perubahan dari kolostrum menjadi ASI transisi lalu ASI matang diawali dengan lepasnya plasenta/ari-ari dari rahim ibu. Jadi ibu melahirkan cesar tetap dapat memberikan ASI pertamanya.

ASI bisa berubah rasa dan warna

Fakta: Benar, rasa ASI dapat berubah-ubah sesuai dengan makanan Ibu, sedangkan warna cenderung kecil perubahannya. Perubahan rasa ASI ini menguntungkan dalam hal memperkenalkan aneka makanan keluarga pada bayi. Jadi ketika bayi mulai mengenal makanan padat, ia tidak akan asing lagi terhadap rasa-rasa tersebut.

Payudara kanan mengandung makanan dan yang kiri minuman

Fakta: Bukan payudara kiri dan kanan yang memiliki perbedaan kandungan menyerupai makanan dan minuman, melainkan “waktu” ASI yang keluar dari payudara. ASI yang keluar pertama dari payudara (ASI awal) akan lebih jernih seperti air kelapa karena tinggi kandungan protein dan air. Sedangkan ASI yang keluar belakangan dari payudara (ASI akhir) tinggi kandungan lemak dan karbohidratnya.

Makanan pedas dan bersantan yang dikonsumsi ibu bisa membuat bayi mencret

Fakta: Belum ada penelitian yang bisa membuktikan korelasi makanan pedas/bersantan dengan feses bayi. Pada dasarnya sebelum usia 1 tahun, usus bayi masih berkembang untuk dapat siap mencerna makanan keluarga, sehingga bentuk feses masih berubah-ubah. Ibu yang terbiasa mengonsumsi makanan pedas dan bersantan biasanya tidak akan drastis mengubah pola makannya semasa hamil dan menyusui, sehingga tidak ada hubungan antara mencret dan makanan-makanan tersebut.


Ibu menyusui sebaiknya tidak minum es karena membuat bayinya pilek

Fakta: Pilek bisa diakibatkan oleh virus influensa atau alergi zat tertentu. Belum ada penelitian yang bisa membuktikan korelasi ibu yang minum es dengan bayi pilek.

Ibu menyusui yang sedang sakit aman jika mengonsumsi obat

Fakta: Ada beberapa faktor yang menentukan keberadaan obat dalam ASI, misalnya ukuran molekul, kemampuan berikatan dengan lemak atau protein, waktu paruh obat - waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari obat dibuang dari tubuh - dan sebagainya. “Sisa” obat yang masih bisa ditemukan dalam ASI pun harus melalui proses pencernaan dalam usus bayi untuk bisa berada dalam sirkulasi bayi. Sehingga, mayoritas jenis obat bebas dapat dikonsumsi ibu yang menyusui.

Jika bayi sakit pilek/batuk dalam masa menyusui maka ibunyalah yang minum obat

Fakta: Mengacu pada info di atas, ada berbagai faktor yang menentukan apakah obat yang dikonsumsi ibu masih bisa ditemukan dalam ASI. Prinsipnya, jika anak sakit, maka obat harus diberikan pada anak sesuai dosis yang diperlukan dan aturan minum.
(Mom& Kiddie//ftr)(lifestyle.okezone.com)

Post a Comment

0 Comments